DHCP server sangat berguna untuk memudahkan seorang admin dalam mengkonfigurasi TCP/IP pada setiap clien computer di sebuah jaringan dengan otomatis.Dan sekarang bagaimana cara mengkonfigurasi DHCP server mari kita simak bersama-sama
Sebelumnya anda harus menyiapkan keperluan-keperluan yang dianggap perlu untuk mengkonfigurasi DHCP Server (dalam hal ini saya menganggap bahwa server yang anda punya telah terinstal dengan sistem operasi Linux Debian 5.0 lenny), misalnya CD Debian 5.0 lenny dll.Langkah pertama instal dulu paket DHCP nya, dalam hal ini saya menggunakan paket dhcp3-server caranya ketik perintah instalasi paket serperti dibawah ini, dan jangan lupa untuk memasukkan CD instalasinya :
debian#mount /dev/dvd1 /cdromdebian#apt-get install dhcp3-server
NB : Selain cara diatas, kita juga dapat menginstalasi paket dengan menggunakan perintah dselect dan memilih nama paket yang telah tersedia. Pastikan lagi bahwa paket dhcp3-server telah terinstal dengan menggunakan perintah :
debian#dpkg –l grep dhcp3-server
dhcp3-server 3.0+3.0.1rc9-2 DHCP Server for automatic IP address
Jika keterangan diatas yang tampil, maka anda telah siap untuk mengkonfigurasi file DHCP server. Adapun nama file tersebut adalah dhcpd.conf yang berada didalam direktori /etc/dhcp3/dhcpd.conf. Caranya ketikkan perintah editor seperti dibawah ini :
debian#nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf
Nah, jika file konfigurasi dhcp anda sudah terbuka, anda tinggal mengedit sintak-sintak yang ada. Diantaranya yang perlu anda tambah/ubah adalah sebagai berikut :
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.2 192.168.1.100;
domain-name “www.cahsmk.co.cc”;
option domain-name-servers 202.134.1.10, 202.134.0.155;
option routers 192.168.1.1;
option broadcast 192.168.1.255;
}
Keterangan :
option domain-name “ayel-blog.org”; –>di isi dengan domain yang anda miliki.
option domain-name-servers ; -> di isi dengan IP dns yang anda miliki
(nama domain server ini boleh diisi lebih dari satu IP)
subnet 192.168.1.0 (di isi sesuai netwoks anda)
netmask 255.255.255.0 (di isi sesuai dengan network anda)
range 192.168.1.2 192.168.1.100 (di isi sesuai dengan network anda)
option broadcast 192.168.1.255 (di isi sesuai dengan network anda)
option routers 192.168.1.1 (di isi sesuai dengan IP gateway anda)
option routers 192.168.1.1 (di isi sesuai dengan IP gateway anda)
subnet dan netmask merupakan alamat IP network jaringan yang digunakan dan subnet netmask berdasarkan alamat IP tersebut.Sedangkan range merupakan batasan pemberian IP kepada klien, dari IP 192.168.1.2 sampai IP 192.168.1.100.
Sedangkan option routers diisi berdasarkan IP gateway yang telah ditentukan dalam jaringan anda.
Jika konfigurasi diatas telah anda lakukan, jangan lupa untuk menyimpan hasil konfigurasi anda (ctrl+x tekan "y" enter). Dan jangan lupa pula untuk menjalankan service DHCP Server anda dengan menggunakan perintah :
debian#/etc/init.d/dhcp3-server start
(untuk menjalankan servis)
debian#/etc/init.d/dhcp3-server stop
(untuk mematikan servis)
debian#/etc/init.d/dhcp3-server restart
(menjalankan ulang servis).
Langkah selanjutnya anda tinggal mencoba di klien (windows) dengan mengeset “Obtain an IP address automatically” dan klienpun siap menggunakan IP Address dari server DHCP yang anda buat.
Anda bisa menggunakan perintah dibawah ini pada client :
ipconfig /release (untuk menghapus ip dari server dhcp)
ipconfig /renew (untuk meminjam kembali ip dari server dhcp)
ipconfig /all (untuk melihat secara keseluruhan ip address)
0 comment:
Posting Komentar